Burials, Texts and Rituals: Ethnoarchaeological Investigations in North Bali, Indonesia

Front Cover
Brigitta Hauser-Schäublin, I Wayan Ardika
Universitätsverlag Göttingen, 2008 - Bali (Indonesia : Province) - 298 pages
Desa-desa di pesisir timur laut Bali memiliki sejarah yang panjang. Penemuan arkeologi telah menunjukkan bahwa pemukiman pesisir di Distrik Tejakula menikmati hubungan perdagangan dengan India selama 2000 tahun yang lalu atau lebih. Dekrit kerajaan yang berasal dari abad ke-10 hingga ke-12, yang ditorehkan pada lempengan tembaga dan masih diawetkan di desa-desa setempat sebagai bagian dari warisan agama mereka, menjadi saksi fakta bahwa, selama lebih dari 1000 tahun, ini memainkan peran utama sebagai pelabuhan dan pusat perdagangan dalam perdagangan lintas waktu antara India dan (mungkin) Kepulauan Rempah. Pada saat yang sama prasasti tersebut membuktikan kompleksitas masyarakat Bali pada masa itu, dengan organisasi sosial hierarkis yang dipimpin oleh seorang raja yang bertempat tinggal di pedalaman - tepatnya di mana, tidak ada yang tahu. Interiornya terhubung dengan pemukiman pesisir yang makmur melalui jaringan perdagangan dan ritual. Pertanyaan yang dihadapi tim peneliti Jerman-Bali adalah pertama: Adakah yang tersisa dari masa lalu yang jelas gemilang ini? Dan kedua: Akankah penelitian antropologi dan arkeologi profesional kami dapat menjelaskan lebih jauh tentang masa lalu yang hidup di desa-desa ini? Buku ini adalah upaya untuk menjawab pertanyaan tersebut dan pertanyaan selanjutnya tentang pemukiman pesisir Bali, sejarah dan budayanya.
 

Common terms and phrases

Popular passages

Page 41 - ... the world of the living and the world of the dead, such as exist in native forms of spiritism.1 After death every spirit goes to the nether world in Tuma.
Page 302 - S., 29,90 €, br., lSBN 3-8258-8125-3 Hans Reithofer The Python Spirit and the Cross Becoming Christian in a Highland Community of Papua New Guinea This study explores the processes of Christianization among the Somaip, a linguistically divided but ritually united group of clans in the western Highlands of Papua New Guinea. Based on emnographic fieldwork from 1998 to 2000, it focuses on three major issues: (a) conversion motives, (b) the dynamics of 'indigenizing' Christianity, and (c) the negotiation...
Page 68 - W. 1956, Alur Society: A Study in Process and Types of Domination, Cambridge: Heffer. . 1988. "The Segmentary State in Africa and Asia." Comparative Studies in Society and History 30: 52-82. . . 1991. "The Segmentary State: From the Imaginary to the Material Means of Production.
Page 200 - Stout, SD, and SL Teitelbaum. 1976. Histological Analysis of Undecalcified Thin Sections of Archaeological Bone. American Journal of Physical Anthropology, 44:263-270.
Page 161 - America; on a narrow strip of land between the mountains and the sea, about 5 m.
Page 153 - Basa (1991) believes that the Sembiran beads are similar to South Indian samples in terms of raw materials, and were probably manufactured at Arikamedu. Several authors...
Page 153 - Bellwood 1991:225, fig. 4). At first the script was believed to be Brahmi, similar to that used for the Tamil or Prakrit graffiti found on many potsherds from South Indian sites such as Arikamedu, Anuradhapura, and Salihundam. However, according to...
Page 154 - High-tin bronze bowls, made in Southeast Asia perhaps as early as 200 BC, might have been exported to India and even as far as Taxila in Pakistan (Glover 1990). Pottery decorated with intricate angular or curvilinear...
Page 154 - Miller (1969) provides detailed list of spices mentioned in Classical texts which are presumed to have been produced in Southeast Asia during the Roman Imperial period. Cloves were known to Pliny in AD 70 (Miller 1969:51), as was cinnamon, which probably was grown widely in Sri Lanka and Island Southeast Asia at that time.

Bibliographic information