Debu merah |
From inside the book
Results 1-3 of 66
Page 95
... Kemudian Chulakorn berbisik sesuatu ke telinga perempuan tua itu . Orang tua itu menggelengkan kepalanya . Chulakorn berbisik lagi . Dan kali ini kelihatan kepala orang perempuan tua itu mengangguk - angguk . Gembong dan Murtad mengorek ...
... Kemudian Chulakorn berbisik sesuatu ke telinga perempuan tua itu . Orang tua itu menggelengkan kepalanya . Chulakorn berbisik lagi . Dan kali ini kelihatan kepala orang perempuan tua itu mengangguk - angguk . Gembong dan Murtad mengorek ...
Page 122
... Kemudian laju . Dan kemudian laju lagi . Lampu - lampu di Pulau Pinang itu berkedip- kedip . Tapi Muluk tidak pernah menikmatinya lagi . Dia sudah jemu segala - galanya . Dia sudah jemu de- ngan keindahan - keindahan Kota . Dia jemu ...
... Kemudian laju . Dan kemudian laju lagi . Lampu - lampu di Pulau Pinang itu berkedip- kedip . Tapi Muluk tidak pernah menikmatinya lagi . Dia sudah jemu segala - galanya . Dia sudah jemu de- ngan keindahan - keindahan Kota . Dia jemu ...
Page 223
... kemudian menjelma semula dengan sebotol minyak angin dan sehelai silungkang . Dada bapa diurut - urut lagi ... Kemudian biji mata hitamnya mengisar ke arah ibu . Ibu mengangguk . Kemudian kisaran itu berhenti pula di mukaku . Aku ...
... kemudian menjelma semula dengan sebotol minyak angin dan sehelai silungkang . Dada bapa diurut - urut lagi ... Kemudian biji mata hitamnya mengisar ke arah ibu . Ibu mengangguk . Kemudian kisaran itu berhenti pula di mukaku . Aku ...
Contents
tengah Keluarga | 1 |
Doktor Zaqlul | 14 |
Gelungnya Terpokah | 23 |
Copyright | |
16 other sections not shown
Other editions - View all
Common terms and phrases
abang Alor Star Asrul ayah dan ibu babi bagaikan baht bangun bapa beca belakang belum berada Berahim berbisik Besok betul bininya borang G bulan cepat-cepat Chulakorn Cikgu Cina cuba cuma dadanya Dali Doktor Zaqlul Dolah Drebar dulu dunia empat Encik Gembong Ghaffar Haji Basirun Hamdan hati Hayati ibunya ingin isterinya jadi Jagung Jusoh kahwin kala kali kamar kami kampung kedua belah keluar Kemudian kepala kepalanya kerbau kereta ketawa kota Kudus kurang kurap lama Lebai lemang lima macam Mahaya malam masuk Mat Lantaran mata matanya melangkah melihat mengangguk menyoal mesti Milah Miss London muka Muluk Murtad Nek Minah ngan Nibung opis Pak Utih pasti penuh pergi pernah pintu pulang rasa saja sambil sampai sanggup sekali sekarang Semaun semula serba Songkhla suamiku suara Syarifah tahu tangan tangannya tangga Temiar tentu terasa tersenyum terus tiba Tiba-tiba tiga Tuan Sutan Tuhan Ungku Bahren waktu