Bulan di atas dermaga |
From inside the book
Results 1-3 of 25
Page 99
... berkata sambil mem- perhatikan Ratna yang terus menunduk , sambil mempermainkan jemarinya . " Ibu ... , apakah Bang Baharuddin mencintaiku ? " Tiba - tiba Ratna bertanya sambil mengangkat muka . Keduanya bertatapan sangat dekat . Ibu ...
... berkata sambil mem- perhatikan Ratna yang terus menunduk , sambil mempermainkan jemarinya . " Ibu ... , apakah Bang Baharuddin mencintaiku ? " Tiba - tiba Ratna bertanya sambil mengangkat muka . Keduanya bertatapan sangat dekat . Ibu ...
Page 107
... berkata sambil membantu Caning mengoles minyak angin dan balsem . Arman bergegas pergi . Caning berkali - kali menyadarkan Ratna , ketika melihat sahabatnya itu belum juga siuman . " Mungkin dia shok dengan pertemuan ini . ” Ibu Daeng ...
... berkata sambil membantu Caning mengoles minyak angin dan balsem . Arman bergegas pergi . Caning berkali - kali menyadarkan Ratna , ketika melihat sahabatnya itu belum juga siuman . " Mungkin dia shok dengan pertemuan ini . ” Ibu Daeng ...
Page 108
... berkata dengan air mata berlinang . Ratna menjawabnya dengan isak tangis ... sambil menentang bola mata anaknya . " Kau menerimanya ? " H.Rusli bertanya ... berkata sambil menggeleng - gelengkan ke- palanya . H Rusli tak bisa berkata lagi ...
... berkata dengan air mata berlinang . Ratna menjawabnya dengan isak tangis ... sambil menentang bola mata anaknya . " Kau menerimanya ? " H.Rusli bertanya ... berkata sambil menggeleng - gelengkan ke- palanya . H Rusli tak bisa berkata lagi ...
Common terms and phrases
acara agar anaknya arah Arman Atikah Ayah ayahnya Bagian Baharuddin Bapak begitu berada berdiri berita berjalan berkata berkata sambil bertanya bertemu calon Caning cepat cinta Daeng Mapatta datang dekat depan Dian Dina duduk dulu gadis gembira gunung Haji Rusli Hamid hampir hati hatinya hingga Ibu Daeng ibunya ikut ingin istri istrinya Iwan jadi jalan Jangan jatuh jauh kakak kakek kaki kamar kapal kasih kata-kata katanya kecil Keduanya keluar keluarga Kenapa kerbau kota lama langsung Leha lelaki Makassar malam masuk mata melihat memberi membuat mendengar mengambil menuju menunggu merasa mobil mulai mungkin nanti Pak Ramli Paman panjang pasti pemuda pengantin penuh pergi pernah pintu pulang punya Ratna saat sakit saling sambil sebuah segera sejak selalu semakin Sementara Semuanya setiap sore suami suaminya suara Sumbawa surat tahu takut tampak tangga tanpa tanya tengah terdengar terjadi terus tetap tiba tiba-tiba tidur tinggal ujung wajah wanita